Kisah ini tentang fadhilah dan keajaiban Shalawat Nabi yang
luar biasa.
Diceritakan ada seseorang yang terbelit hutang begitu banyak, hidup
dalam tumpukan hutang di tengah kubangan kemiskinan. Dia
sudah tidak punya apa-apa lagi dalam hidupnya selain hutang yang
menumpuk.
Setiap hari rumahnya selalu didatangi orang yang menagih
hutang. Namun ia sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untuk membayar
hutang-hutangnya. Sehingga pada suatu hari ia memutuskan untuk pergi ke tempat salah seorang saudagar kaya
dengan tujuan hutang uang untuk membayar hutang-hutangnya.
Ia meminjam uang sebanyak 500 dinar. Saudagar ini bertanya:
“kira-kira kapan anda akan melunasi pinjaman ini?” “Minggu depan tuan”, jawabnya singkat.
Singkat cerita akhirnya ia pulang dengan 500 dinar
digenggamannya. Jumlah segitu ia bayarkan kepada orang-orang yang setiap hari
datang menagih hutang dan dari 500 dinar yang ia peroleh itu tidak tersisa sama
sekali. Hutangnya kepada banyak orang lunas, namun ia punya hutang yang sangat
besar kepada saudagar itu.
Hari demi hari ia bertambah sulit dan terpuruk kondisi
ekonominya hingga tempo pembayaran hutangnya pun telah tiba. Saudagar itupun
mendatangi rumah si miskin itu dan mengatakan:“tempo hutang anda telah tiba”.
Si miskin dengan suara lirih menjawab:“Demi Allah saya sudah
tak punya apa-apa”.
Saudagar tersebut merasa geram kepada si miskin dan
mengadukannya ke pengadilan. Setibanya di pengadilan, hakim bertanya: “mengapa
anda tidak membayar hutang anda?”
Lagi-lagi si miskin menjawab: “Demi Allah saya tak punya
apa-apa tuan”.
Karena merasa ini adalah kesalahan si miskin, maka hakim
memvonisnya dengan hukuman penjara sampai ia bisa melunasi hutangnya.
Kemudian si miskin
bangkit dan berkata: “wahai tuan hakim, berilah saya waktu untuk hari ini saja.
Saya hendak pulang ke rumah untuk berjumpa keluarga dan mengabarkan hukuman ini
sekalian berpamitan dengan mereka, baru kemudian saya akan kembali untuk
dipenjara”.
Hakim menyahuti si miskin dengan mengatakan: “bagaimana
mungkin, apa jaminanmu bakal kembali besok, sementara aku telah memvonismu
hukuman penjara?”
Lelaki itu terdiam, tapi seolah mendapat ilham di benaknya,
lalu berkata lirih:
“Rasulullah saw jaminanku, wahai tuan hakim, bersaksilah
untukku jika besok aku tidak datang maka aku bukanlah termasuk umat Rasulullah
saw”.
Si hakim tersentak diam dan tersentuh hatinya, ia sadar
betapa agungnya Rasulullah saw. Kemudian si hakim menunda hukuman penjara
untuknya hingga esok hari.
Sesampainya di rumah, si miskin mengabarkan kondisinya
kepada sang istri, bahwa besok dia akan dipenjara. Lalu istrinya bertanya:
“wahai suamiku lantas mengapa sekarang engkau bebas?”
“Aku menaruh nama Rasulullah saw sebagai jaminanku”, begitu
jawab suaminya.
Mata istrinya pun berkaca-kaca dan air matanya menetes
sembari berkata pada suaminya: “selama Rasulullah masih menjadi jaminan bagimu
maka mari kita bershalawat”.
Dan mereka pun bershalawat kepada Rasulullah saw dengan rasa
cinta yang dalam. Sampai akhirnya mereka tertidur, dalam tidurnya bermimpi
melihat Rasulullah saw memanggilnya: “Hai fulan jika besok telah terbit fajar
maka pergilah ke tempat ulama fulan dan sampaikan kepadanya bahwa aku
menitipkan salam untuknya dan suruh ia menyelesaikan hutang-hutangmu. Jika
ulama itu tidak percaya, sampaikan 2 bukti ini”.
Kemudian si miskin itu bertanya: “apa 2 bukti itu wahai
Rasulullah?
Rasul saw menjawab: “katakan padanya bahwa di malam pertama
ia sudah membaca shalawat untukku 1000 x dan di malam terakhir dia telah ragu
dalam jumlah bilangan shalawat yang dibacanya. Sampaikan padanya bahwa ia telah
menyempurnakan shalawatnya”.
Seketika si miskin terbangun dan pada pagi harinya ia pergi
menuju si ulama fulan dan berjumpa dengannya. Tanpa buang waktu si miskin menyampaikan
apa yang ia lihat dalam mimpinya. “Wahai tuan ulama, Rasulullah saw telah
menitipkan salam untuk anda dan meminta anda agar menyelesaikan
hutang-hutangku.”
Sang ulama bertanya: “apa bukti dari kebenaran mimpimu itu
tentang yang anda sampaikan?”
Si miskin itu menyampaikan kedua bukti sebagaimana yang
dikatakan Rasulallah saw dalam mimpinya. “di malam pertama anda telah
bershalawat kepada Rasulullah saw sebanyak 1000 x dan di malam kedua anda ragu
dengan jumlah bilangan shalawat yang telah anda baca. Rasulullah saw mengatakan
bahwa hitungan shalawat anda telah sempurna, dan shalawat anda telah diterima
oleh Rasulallah saw”.
Mendengar hal itu spontan ulama itu menangis karena berita
gembira shalawatnya diterima Rasulallah saw. Ulama tersebut memberi uang 500
dinar dari baitul mal (untuk melunasi hutang si miskin) dan 2500 dinar dari
harta pribadinya untuk si miskin sebagai tanda terima kasih atas berita gembira
yang disampaikan. Tidak berapa lama kemudian si miskin bergegas pergi ke hakim
untuk menyelesaikan perkaranya.
Sesampainya di tempat hakim, tiba-tiba si hakim bergerak
kearah si miskin seolah ia rindu ingin melihatnya dan memanggilnya seraya
berucap : “Kemarilah, berkat anda aku mimpi berjumpa Rasulullah saw. Rasulullah
saw telah berpesan kepadaku bahwa jika aku menyelesaikan hutangmu maka kelak
Rasulullah saw akan menyelesaikan perkaraku di akhirat. Ini uang 500 dinar
untuk melunasi hutang-hutang anda.”
Belum sampai selesai dia bicara, tiba-tiba pintu ada yang
mengetuk. Ketika dibuka, ternyata saudagar penagih hutang yang datang. Dia
langsung memeluk si miskin dan menciumnya sambil berucap: “berkat anda saya
mimpi berjumpa Rasulullah SAW. Beliau berkata padaku jika aku merelakan
hutangmu maka kelak di hari kiamat Rasulullah SAW akan merelakan segala
tanggunganku dan ini uang 500 dinar hadiah untuk anda dan hutang anda saya
anggap sudah lunas.”
Subhanallah, kisah ini adalah sekelumit bukti betapa
Rasulullah SAW selalu memperhatikan urusan umatnya. Shalawat dan cinta kepada
Nabi bisa menghilangkan kegundahan dan keresahan bahkan bencana dan juga
kesulitan hidup seseorang. Semoga kita mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW.
Amin
ijin copas ya sam yuki hehe :)
Monggo monggo mas, ayas juga berguru ke mbah gugel, hahahaha. Bahkan materi non forex di blog ayas juga ayas copas dari blog temen temen, wkkkk. Yang penting sharing kebaikan semaksimal mungkin :)
ReplyDelete